Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insomnia Akibat Trauma

Kompas.com - 07/03/2012, 07:47 WIB

TANYA :  

Dok, sudah 2,5 tahun ini saya susah tidur. Dalam 24 jam, mungkin hanya 1 atau 2 jam saya tidur. Insomnia saya ini bermula dari trauma setelah kemalingan. Setelah kejadian itu, saya menjadi susah tidur karena memikirkan barang berharga saya yang dicuri tersebut. Efeknya adalah kepala saya menjadi berat, mata juga terasa berat tapi tidak bisa dibawa tidur. Hidung terasa tersumbat, perut saya terasa penuh dan BAB bisa hanya sekali dalam seminggu sehingga saya harus mengurangi makan dengan puasa Senin Kamis.

Selain itu, tangan saya sering terasa kram. Pekerjaan seperti membuat laporan, saya guru Bimbingan dan Konseling SMU, menjadi susah untuk saya kerjakan. Karena tidak bisa banyak melaksanakan tugas saya merasa tidak dibutuhkan di sekolah. Di lingkungan rumah pun saya malas untuk bertemu dengan para tetangga. Saya lebih banyak mengurung diri di dalam rumah. Sementara itu suami saya sepertinya kurang mendukung untuk kesembuhan Ssaya. Dia sering marah dengan sikap saya ini. Bagaimana saya dapat lepas dari kondisi seperti ini ya dok. Bagaimana saya bisa tidur seperti orang kebanyakan lainnya? Mohon bantuannya.... Terima kasih.

(Elita, 47, Sijunjung)

JAWAB :

Ibu Elita yang baik,

Saya turut prihatin atas apa yang telah terjadi pada ibu. Sulit tidur memang bukan masalah biasa dan harus ditangani. Hal ini karena sulit tidur bisa menjadi pintu masuk gangguan kejiwaan lain yang lebih berat. Jika melihat gejala-gejala yang ibu sebutkan sepertinya gangguan tidur ibu telah menyebabkan keluhan-keluhan psikosomatik bahkan mulai mengarah ke kondisi depresi seperti mulai merasa malas bergaul, tidak ada semangat dan mulai mengurung diri.

Trauma terkait kehilangan sesuatu yang berharga atau dicintai memang sering kali menjadi suatu pemicu kondisi seperti yang ibu ceritakan. Ada baiknya kondisi seperti ini ditangani dengan segera. Ibu memerlukan bantuan psikiater yang juga memahami kondisi ibu baik fisik maupun psikis. Keluhan-keluhan fisik ibu memang mungkin bisa jadi berasal dari ketidakseimbangan sistem di otak karena kesulitan tidur yang sudah berlangsung lama dan ini perlu penanganan segera.

Mungkin yang bisa pertama kali dilakukan adalah membantu ibu untuk bisa tidur lebih baik lagi. Pengalaman klinis saya terhadap pasien-pasien gangguan insomnia kebanyakan dasar dari insomnianya adalah gangguan cemas atau depresi. Terapi difokuskan selain kepada gejala yang ada saat ini yaitu insomnia juga kepada diagnosis dasarnya. Hal ini agar nantinya keseimbangan di otak ibu kembali tercapai dan tidur yang berkualitas akan diraih.
Semoga membantu

Salam Sehat Jiwa
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau